Pages

Kata

Banyak kata menjadi cerita, bermakna mudah dipahami ataupun sulit dimengerti. Dan tugas seorang pujanggalah untuk merangkai suatu kata menjadi suatu syair yg indah dan penuh warna-warni arti. Seperti halnya tugas seorang ikebana yg dapat menciptakan kreasi rangkaian indah melalui kuntum2 bunga. Seperti itulah mereka merangkai dan memperkosa kata demi kata.



Para pujangga pun merangkai kata2 nan harmonis melalui imajinasi, menuangkannya dalam lembar putih tak berdosa dengan goresan tidta nan kasar diatasnya. Ataupun kadang dg media lain seperti daun untuk merealisasikan hasratnya melalui kata2 yg syarat makna nan rumit untuk dijelaskan.


Syair yg kadang hanya sebaris dg beberapa kata didalamnya pun kadang hanya bisa dimengerti artinya oleh sang penciptanya goresan itu sendiri. Yang mungkin jika diterjemahkan oleh insan lain, bisa bermakna satu kamus tebal ensiklopedia lama.

Tapi tak perlulah menggambil gelar pujangga untuk membuat suatu gubahan kata. Setiap kitapun pasti memiliki jiwa sastra sendiri. Tak perlu meniru sayatan tinta orang lain untuk membuktikan kemampuan menjabarkan suatu kata bermakna. Karena kata2 itu memiliki sayapnya sendiri untuk menari di udaranya.


Pujangga hanyalah sebutan, sebuah gelar, sebuah nama, seperti suatu gelar adat yg diberikan dalam suatu acara adat pernikahan suatu suku yg memiliki darah biru tertentu.


Kreasi itu tanpa batas. Cukuplah ambil secarik kertas, atau suatu media tertentu, jika kau susah menemukan kertas. Kemudian tuangkanlah segala imajimu. Ceritakanlah padanya, atau pada insan lain. dan biarkanlah cerita itu mengalir melaluinya. Biarkanlah mediamu menjadi pujangga penerusmu, yang akan memainkan cerita yg sudah kau tuangkan padanya. Kita semua adalah pujangga, yang merangkai bunga indah dalam sebuah kertas putih dan mengalirkan tinta hitam. Walaupun ragu kadang menghasut, tapi tataplah dirimu, dan percaya. Kemudian, mulailah dengan sutu kata 
('́⌣'̀)v

0 komentar:

Posting Komentar